Lakukancara-cara pencegahan berikut ini. Ada alarm yang menggunakan sensor inframerah dan alarm nirkabel. 2. Membuat rumah selayaknya ada penghuni. Kelabui rumah kosong dengan cara sederhana
KARYAILMIAH (Alarm Banjir Sederhana) Oleh Muh. Bayu setyono, Haykal syamsir, iksan tri putra, dicky setiawan, Ainal Munsir, dan Muh. Alfatham Wp BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banjir adalah salah satu gejala alam yang sering terjadi di daerah sekitar aliran sungai ketika hujan deras datang. Hal ini di sebabkan oleh kurangnya kesadaran
Tutorialsederhana mengakses sensor hujan. Berikut adalah contoh sederhana dari penerapan penggunaan sensor hujan menggunakan Arduino Uno. Bahan yang diperlukan yaitu : Arduino Uno. Sensor hujan + module. Breadboard. Kabel Jumper. Komputer + Software IDE Arduino. Pada tutorial ini akan dibuat 2 sekaligus contoh program yaitu menggunakan ADC dan
Alatpendeteksi ini setelah kita buat perlu adanya uji coba alat pendeteksi banjir sederhana. Pengoperasian alat pertama - tama sensor harus dihubungkan dengan panel sensor yang ada pada box alat, dilanjutkan dengan menghubungkan penel +12 volt, -12 volt, dan ground yang ada pada power supply dengan box alat.
karyasederhana Sabtu, 30 Mei 2015 >>Cara pembuatan alaram banjir sederhana
2 analogRead (pin) Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts). Demikianlah tutorial singkat mengenai bahasa pemrograman pada Arduino. Selamat mencoba!
Sayaseorang mekanik di salah satu bengkel resmi yang ada di jakarta barat. dan mungkin sudah jadi hal lumrah bahwa dijakarta pasti ada banjir. disisni saya cerita jakarta barat saja,he. kedalaman banjir yang kadang bisa mencapai 1 sampai 1.5 meter membuat sebagian tempat terisolir.membuat warga kadang harus tinggal dilantai 2 rumahnya dan
Penelitianini bertujuan untuk menghasilkan sistem prototipe untuk mengetahui kemungkinan terjadi banjir sebelum memasuki rumah menggunakan peringatan berupa pesan sms. Sistem prototipe pendeteksi
lVuNZAO. Alarm Pendeteksi Banjir Kelompok 5 1. Devi Nathania Septianti Sirait 3. Lista Adriani Nasution 4. M. Arief Rahman Siregar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika ini. Dalam rangka diselesaikannya laporan praktikum fisika ini sesuai dengan KTSP yang berlaku dan dapat membantu siswa untuk lebih memahami tentang Alat Pendeteksi Banjir. Dan dalam rangka keberhasilan belajar fisika adalah menyenangi pelajaran fisika tersebut. Kita dapat dengan mudah memahami konsep-konsep fisika jika kita menemukan contoh-contoh aplikatif dan unik dalam kehidupan sehari-hari. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2013 yang dilakukan di Laboratorium Fisika SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. Dengan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada guru pembimbing kami yaitu Simangunsong MA yang telah membimbing kami dalam praktikum ini dan yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan praktikum ini. Dan kami juga meminta maaf kepada guru pembimbing dan pembaca makalah ini jika terdapat kesalahan dan kekurangan didalam laporan praktikum kami ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ....................................................................................................... 1 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2 Manfaat Penulisan .................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN Cara mencegah dan menanggulangi banjir ............................................................ 3 Karakteristik dari alat pendeteksi banjir ................................................................. 3 BAB III PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI BANJIR METODE, ALAT DAN BAHAN Metode Pembuatan Alat Alarm Pendeteksi Banjir ................................................ 6 Alat dan Bahan ...................................................................................................... 7 Proses Pembuatan Alat Pendeteksi Banjir yang berasal dari Kotoran Ternak ............................... 8 Cara Kerja Alarm Pendeteksi Banjir ..................................................................... 9 Hasil Pembahasan .................................................................................................. 9 BAB IV PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................................ 10 Saran ...................................................................................................................... 10 BAB I PENDAHULUAN Curah hujan di Indonesia tiap tahunnya cukup tinggi. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah Indonesia sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan tiba karena beberapa faktor seperti kondisi lingkungan yang rusak, penebangan hutan secara liar dan kondisi tempat yang lebih rendah dari sekitarnya. Banyak orang yang kurang peduli terhadap lingkungan, mereka merusak kelestarian alam sehingga daya resap tanah terhadap air menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan banjir yang terjadi di berbagai daerah di nusantara. Air yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, malah menjadi bencana bagi banyak orang. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi banjir dengan memanfaatkan alat pendeteksi banjir karena dengan adanya alat tersebut masyarakat di dekat pusat banjir bisa mengetahui lebih awal terjadinya bencana. Namun pembuatan alat-alat tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit bahkan bisa menyita waktu serta pengujian yang lama serta tidak semua orang bisa membuatnya karena memerlukan keahlian khusus atau dikatakan cukup rumit. Oleh karena itu diperlukan alat pendeteksi banjir sederhana yang dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri dan dapat berfungsi secara efektif. Karena itulah pembuatan alarm banjir ini diharapkan kelak dapat menjadi solusi bagi warga, untuk mempersiapkan segala halnya dalam menghadapi banjir demi mencegah kerugian yang lebih besar, kelak alat ini perlu disempurnakan agar lebih berguna. Bagaimana Cara mencegah dan menanggulangi banjir? Apa saja karakteristik dari alat pendeteksi banjir? Bagaimana cara pembuatannya? Bagaimana cara kerja dari alat alat pendeteksi banjir ini? Alat ini dibuat untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terutama di daerah rawan banjir agar tetap siaga apabila banjir datang. Alat ini bermanfaat dalam mengurangi kerugian bagi masyarakat karena dapat memperingatkan masyarakat agar lebih sigap dalam mengantisipasi bahaya banjir yang akan terjadi. BAB II PEMBAHASAN Cara mencegah dan menanggulangi banjir Pertama – tama marilah kita cari tahu apa yang menyebabkan, Akibat, cara menggulangi , cara mencegah banjir , yang meresahkan warga yang berada di daerah yang menjadi langganan banjir . Penyebab banjir Ketika hujan sebagian dari air ditahan oleh tanah, beberapa diserap oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa menguapkan diri, dan sisanya menalir di sungai. Banjir terjadi ketika tanah dan tumbuh-tumbuhan tidak bisa menyerap semua air. Kemudian air meluap ke daratan karena jumlahnya yang tidak bisa dibawa oleh sungai dan tidak bisa ditahan bendungan. Sekitar 30 persen dari semua hujan timbulnya adalah dari mendung yang telah lama terbawa angin dari lautan,. Banjir berkala terjadi secara alami pada hulu sungai, Banjir Sungai sering diakibatkan oleh hujan lebat, kadang-kadang juga karena lelehan salju, di daerah bagian yang memiliki musim dingin yang menyebabkan sungai meluap . Banjir yang datang dengan cepat disebut air bah tiba-tiba. Air bah tiba-tiba pada umumnya diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi di atas suatu area kecil. Akibat dari banjir Banjir tidak hanya merusak barang berharga serta lingkungan ,membahayakan hidup manusia dan binatang, namun Banjir juga mempunyai efek lain juga. Banjir yang berkecepatan tinggi menyebabkan erosi lahan seperti halnya permasalahan pemecahan sedimen ke arah muara. Juga merusak tempat ikan bertelur dan kehidupan rimba , tempat kediaman binatang rimba juga sering dibinasakan. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal , mengalami gagal panen , Terputusnya roda perekonomian di daerah yang terkena banjir , seperti jalan terendam banjir , maka kendaraan untuk distribusipun terhenti karena tidak bisa lewat . Banyak Pelajar tidak bisa sekolah , karena sekolahnya terendam banjir , padahal sekolah salah satu cara meningkatkan SDM Sumber Daya Manusia Indonesia. Kerugian keuangan karena banjir ditaksir sekitar jutaan Dolar Amerika per tahun. Cara menggulangi banjir Metode dasar pengendali banjir telah dipraktekkan sejak zaman dahulu. Metode ini meliputi reboisasi dan konstruksi bendungan, tanggul, reservoir, dan floodways saluran tiruan yang mengalihkan Banjir, Contohnya Banjir kanal timur di Jakarta . Di abad 20 permasalahan dalam pengendali banjir di Amerika Serikat telah mengasumsikan arti penting nasional oleh karena meningkatkan frekwensi dan intensitas banjir dalam semua lembah sungai yang besar sebagai hasil penebangan hutan. Sebagai tambahan, agrikultur dan pengembangan industri , di lembah ini telah mengharuskan suatu program pengendali banjir dikoordinir. Perundang-Undangan pemerintah pusat telah diberikan kepada negara untuk mengakibatkan ukuran kendali. Tindakan pemerintah pusat di dalam bidang ini banyak dihambat oleh pembatasan konstitutional. Dan pada akhirnya pada tahun 1879 permasalahan Pengendali banjir Sungai Mississippi telah dilimpahkan kepada yang 31 negara yang ditunjuk untuk pelaksana sistem pengeringan sungai. Pemerintah pusat, juga meningkatkan ilmu pelayaran, keuangan lainnya digunakanuntuk konstruksi bendungan. Pemerintah pusat telah main suatu peran penting di dalam permasalahan dalam pengendali banjir. Cara mencegah banjir Cara mencegah terjadinya banjir antara lain Tidak membuang sampah di sungai, selokan, dan saluran air, melakukan Reboisasi, menghentikan penebangan hutan secara liar, membangun saluran air yang cukup untuk menampung air bah, seperti banjir kanal timur di Jakarta. Cara untuk peringatan dini Caranya antara lain dengan cara membuat deteksi banjir . Untuk itulah kami membuat alat sederhana untuk pendeteksi banjir . Untuk penjelasan lebih lanjut lihat di Bab 2. kami akan menjelaskan tentang apa guna dari alat pendeteksi banjir ini, bagaimana Prinsip kerja & Bagaimana Caranya bisa memberi tanda bahaya Guna dari alat ini adalah memberi peringatan dini dari daerah hulu sungai , bila di daerah hulu sudah mencapai daerah batas akan terjadi banjir maka alat ini akan bekerja . Prinsip kerjanya adalah menggunakan prinsip kerja hukum Archimedes , yaitu tentang tenggelam , terapung dan melayang . Hukum ini adalah salah satu guna dari alat yang sangat vital dalam deteksi banjir kami . , yaitu sebuah botol yang bisa terapung yang akan menekan saklar alarm. Cara memberi tanda adalah dengan bunyi dan cahaya , dari saklar tersebut di hubungkan dengan sirine dan lampu tanda bahaya . Karakteristik dari alat pendeteksi banjir Dalam pembuatan alat pendeteksi banjir ini prosesnya cukup mudah, karena alat ini menerapkan sistem rangkaian listrik tertutup. Dalam alat ini mempunyai karasteristik pendeteksi banjir yaitu prinsip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimedes yang dikemukakan oleh seorang Fisikawan yang berasal dariSyracuse – Sicily, dan dia belajar di Alexandria di Mesir. Dia lahir pada 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM . Hukum ARCHIMEDES • Apabila gaya ke atas air lebih besar daripada berat benda, maka benda tersebut akan terapung . • Apabila gaya ke atas air sama dengan berat benda , maka benda tersebut akan melayang. • Apabila gaya ke atas air lebih kecil daripada berat benda , maka benda tersebut akan tenggelam. Dapat dituliskan dalam rumus Fisika , yaitu seperti berikut 1 . Fa > Wbenda = Terapung 2 . Fa = Wbenda = Melayang 3 . Fa benda = Tenggelam Dengan Fa = Ï x g x v Dimana setiap benda yang dimasukan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat benda yang dimasukan tadi. dengan demikian dapat dikatakan setiap benda yang dimasukan dalam fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas, digabungkan dengan prinsip rangkaian listrik ,disana terdapat saklar otomatis yang akan dihubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air sungai yang demikian ,ketika saklar terhubung maka arus listrik dapat mengalir dan menghidupkan lampu serta membunyikan alarm peringatan yang ditimbulkan dari suara sirine. BAB III PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI BANJIR METODE, ALAT DAN BAHAN Metode Pembuatan Alat Alarm Pendeteksi Banjir A. Metode dalam permbuatan alat Siapkan semua bahan sesuai dengan daftar bahan. Persiapkan juga alat perkakasnya. Mulai dengan memotong ujung balok palang menjadi separuh dengan panjang 2 cm Membuat Lubang pada Balok peyangga Penusuk dengan diameter 3 cm yang akan ditempatkan didalam menara balok Buat runcing kayu sepanjang 30 cm sebagai penusuk dengan diameter 0,5 cm dan tempel plat seng diujung atas kayu tersebut yang akan dipakai sebagai penyambung sakelar pada saat kayu penusuk melewati balok penyangga Buatlah balok menara dengan ujung bawahnya di buat kecil seukuran besar sedotan plastik B. Rangkaian listrik untuk menara - Tempelkan lampu pada ujung kayu - Oleskan les/perekat pada ujung kayu yang lain - Masukkan ujung kayu lain tadi pada salah satu ujung sedotan - Hubungkan kabel ke lampu, salah satu kabel dihubungkan ke lubang Sedotan seperti pada gambar - Salah satu kabel lainnya dihubungkan ke kutub negatif baterei - Sedangkan kabel lainnya di hubungkan ke kutub positif, kemudian dihubungkan ke lubang pada sedotan, seperti pada gambar. - Pasang alarm/ bel pada lampu merah. 1. Pasang balok palang pada salah satu balok kayu pada jarak 15 cm, , kemudian salah satu ujung balok palang yang lain dipasang pada balok kayu yang lain, sehingga membentuk huruf A, kemudian pasang lagi balok palang pada balok kayu sehingga membentuk seperti menaran usahakan diatas pertemuan antara 3 ujung balok kayu terdapat sela lubang , lihat gambar 2. Pasang balok palang yang kedua pada jarak 15 cm diukur dari palang I mengelilingi balok kayu seperti pada palang pertama 3. Pasang balok palang yang ketiga dengan jarak 10 cm dari palang kedua. 4. Pasang kayu menara yang sudah ada lampunya diatas lubang menara. 5. Tusukkan kayu penusuk ditengah gabus 6. Sedangkan ujung penusuk yang dipasang lempeng besi dipasang diujung sedotan Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pembuatan Alat Pendeteksi Banjir adalah sebagai berikut 4. Balok Penyangga Alumunium penusuk Bahan yang digunakan dalam pembuatan Alat Pendeteksi Banjir adalah sebagai berikut Cara Kerja Alarm Pendeteksi Banjir Cara kerja dalam Alarm Pendeteksi Banjir 1. Sediakan Ember, kemudian masukkan Menara Alarm 2. Masukkan air sedikit demi sedikit sehingga gabus terangkat naik 3. Amati apakah gabus mampu menganggkat kayu penusuk tersebut 4. Ketika gabus terangkat naik, amati nyala lampu hijau, kuning dan merah 5. Apakah alarm akan nyala/bunyi ketika lampu merah menyala Hasil Pembahasan Karakter pendeteksi banjir sederhana ini adalah prinsip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimedes, dimana setiap benda yang dimasukkan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat benda yang dimasukkan tadi. Dengan demikian, dapat dikatakan setiap benda yang dimasukkan dalam fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas. Digabungkan dengan prinsip rangkaian listrik, disana terdapat saklar otomatis yang akan menghubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air sungai yang meninggi. Cara kerja alat ini adalah pada saat air yang meninggi, air tersebut akan membuat bilah kayu berkaret mengapung dan terus naik. Saat ketinggian yang ditentukan sebagai batas awas air terlampaui oleh air, alumunium pada setiap bilah kayu yang berfungsi sebagai sakelar alarm akan saling bersentuhan dan arus listrik dari baterai sebagai sumber tenaga akan membuat dinamo berputar. Putaran dinamo berbilah akan membuat bilah yang berada di atas kaleng akan terangkat. Dan berkat gaya gravitasi, bilah pemberat tersebut akan memukul kaleng dan menghasilkan suara keras. Perputaran dinamo yang tetap akan membuat bunyi dari kaleng tersebut akan terus berulang dan akan berhenti apabila alumunium tersebut tidak bersentuhan kembali atau dalam kata lain air sudah di bawah batas awas. BAB IV PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang di dapat adalah sebagai berikut 1. Alarm banjir ini dapat membantu masyarakat dalam mewaspadai banjir karena suara yang dihasilkan cukup menarik perhatian. 2. Alarm banjir dapat dibuat dengan mudah dan biaya yang tidak mahal. Saran 1. Masyarakat diharapkan dapat membuat sendiri alarm ini dan dapat di 2. pergunakan di wilayahnya terutama di wilayah – wilayah yang rawan banjir sehingga dapat meminimalisir kerugian yang didapat dari banjir tersebut. 3. Selain deteksi dini dari banjir, masyarakat juga diharapkan kesadarannya untuk menjaga lingkungannya sehingga banjir dapat dikurangi bahkan tidak terjadi lagi.
22 Views Alat dan Bahan Wadah maupun ember Kabel Baterai 2 buah, sendirisendiri dengan tekanan listrik 1,5 volt beserta tempatnya Sakelar Lampu busur boncel Kawat dan belek Gabus, paku kecil, dan papan Catut dan paku Air Cara Mengunting Perangkat ajang bola lampu plong papan. Sambungkan bohlam dengan kabel, tempelkan lampu di atas papan. Sambungkan seng pada ujung benang tembaga yang beranting . lalu tempelkan seng di fragmen dasar papan dudukan lampu. 2. Buatlah pelampung berpangkal gabus ataupun tiang bahan yang mengapung di atas air lalu putaran atas nya dilapisi dengan tin atau seng, kemudian dihubungkan tin alias seng tersebut dengan kabel. 3. Susunlah benang kuningan dan sakelar. jika sudah terhubung maka hubungkanlah pergaulan telegram dan sakelar dengan rangkaian aki yang diletakkan plong tempat baterai. 4. Pasanglah rangkaian – rangkayan yang telah di rakit pada palagan yang sudah lalu diisi air. kancah yang berilmu air tersebut di misal kan andai sungai, danau, atau persebaran air di suatu arena yang mungkin saja akan melimpah dan mengakibatkan air ampuh. 5. Hubungkan dengan perantaraan aki nan sudah disusun dengan rangkaina yang lain nya yang sudah di susun di wadah. Foooaalaaa…. alat peraga Sirene Banjir yang mutakadim kita ancu sudah selesai dan siap bakal di uji coba. Cara Kerja Pasca- dirangkai dan dihubungkan dengan baterai, nyalakan sakelarnya agar radas perag bisa berfungsi, tambahkan air ke dalam medan secara perlahan sedikit demi rendah, ketika air terus bertambah maka permukaan alat penglihatan turut naik dan akan mendorong pelampung menanjak ke atas. Apabila jumlah air dalam botol terus bertambah, maka pelampung yang di atas nya terdapat kaleng akan mepet puas seng nan kaya di sumber akar kusen dudukan bohlam. Karna seng dan belek tadi sudah di sambungkan dengan rangkayan dan sudah di sambungkan lega lampu kecil pun maka lampu akan tunu ketika belek dan seng bersentuhan karena terjadi revolusi listrik. Kaprikornus, jikalau air start naik karena banjir, maka lampu tanda bahaya akan tunu. Selain dengan bola lampu kita dapat mengkreasikan seorang desain alarm kita masing masing, kali bisa di buat bohlam nya secara ajek sesuai ketinggian air ibarat nya lampu mentah masih batah aman, jika air makin kian mala lampu busur kuning berkobar menandakan batas waspada, dan sekiranya air terus naik bersantap lampu ahmar akan menyala nan mendakan bahaya. Bisa juga kita tambahkan dengan Speacker jadi alarm bisa kita tangkap suara jika sewaktu – musim terjadi air bah di paruh lilin lebah saat semua anak adam terlelap tidur. dan masih banyak kresai yang boleh kita untuk, itu semua terampai inpirasi kalian hehe… aji-aji permakluman akan menjadi lebih seru jika kita bisa mengetahui dan dapat mempraktikan segala yang telah kita pelajari.. so menginjak lah belajar tanpa menyambat 🙂 SELAMAT Menyedang Source
A. Alat dan Bahan yang dibutuhkan 1. Kaleng tamatan 2. Kabel 3. Air 4. Bola lampu dan tempatnya 5. Cok Lampu busur 6. Kerahasiaan 7. Gunting 8. Cutter 9. Botol bekas Aqua 10. Sterofoam keluaran 11. Double Tape 12. Perekat G B. Latar Birit Petaka yaitu riuk satu bencana alam yang timbul akibat tindakan manusia yang berbuat ceroboh dan merusak. Bencana alam apapun itu tentu akan menimbulkan kesialan, baik itu material ataupun serebral. Murka alam menyebabkan banyak orang kekurangan tempat silam, sumber netra pencaharian, anggota keluarga, bencana alam juga dapat menimbulkan trauma kerjakan bahan-korbannya. Maka dari pada itu, bancana alam apapun itu harus dicegah agar tak terjadi demi tercapainya roh yang aman dan tenteram. Adapun salah satu variasi bisikan alam itu yakni banjir. Banjir ketimbul akibat hutan dan pepohonan tak dapat lagi menahan air yang plus. Ketika hujan air akan diserap oleh tumbuhan dan pepohonan, dan air yang tak terserap akan berputar ke batang air. Detik air sungai tidak dapat kembali meneruskan alias mengalirkan air tersebut, air akan luber ke daratan. Air sebak kebanyakan terjadi ketika hujan angin ambruk deras secara terus menerus. Banjir tidak hanya merusak barang berjasa serta lingkungan, membahayakan hidup hamba allah dan hewan, namun Air sebak lagi punya bilyet lain juga. Banjir yang berkecepatan panjang menyebabkan erosi petak seperti halnya permasalahan pemecahan sedimen ke sebelah kuala. Kembali merusak gelanggang ikan bertelur dan nasib rimba, arena kediaman sato alas juga sering dibinasakan. Banyak warga yang kehilangan tempat silam, mengalami gagal panen, terputusnya pit perekonomian di daerah nan terkena air ampuh, seperti jalan terendam banjir, maka media kerjakan persebaran pun terhenti karena tidak bisa dahulu. Banyak petatar tidak bisa sekolah, karena sekolahnya terendam air ampuh, padahal sekolah salah satu prinsip meningkatkan SDM Mata air Muslihat Manusia Indonesia. Bagi itu, diperlukan sebuah alat nan bisa mencegah terjadinya kemalangan-kerugian akibat air ampuh ini. Keseleo satu radas iu adalah “Alat Pendeteksi Air ampuh Primitif”. Pembuatan perabot ini pas mudah karena alat ini menerapkan sistem asosiasi listrik tertutup. Artinya tak menerapkan sistem perantaraan instalasi listrik yang rumit, dengan demikian awam dapat mewujudkan perlengkapan pendeteksi banjir mandiri dan perangkat ini boleh sebagai alternatif. Karakter pendeteksi banjir sederhana ini yaitu kaidah rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimides, dimana setiap benda yang dimasukkan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan maupun dikenai gaya dari segala apa jihat sebesar susah benda nan dimasukkan tadi. Dengan demikian, boleh dikatakan setiap benda nan dimasukkan dalam zat alir akan mendapatkan gaya angkat ke atas. Digabungkan dengan prinsip rangkaian elektrik, disana terdapat saklar faali nan akan menghubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air wai yang membukit. Dengan demikian, momen saklar terhubung maka peredaran elektrik bisa mengalir dan memarakkan lampu serta membunyikan alarm peringatan. C. Lingkaran Teori Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Intern istilah jaringan, peluit dapat kembali didefinisikan sebagai wanti-wanti berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kekesalan privat penyajian sinyal komunikasidata ataupun suka-suka peralatan nan mengalami kehancuran penghamburan kinerja. Pesan ini digunakan buat memperingatkan mekanik atau administrator mengenai adanya masalah bahaya pada jaringan. Tanda bahaya menyerahkan tanda bahaya konkret sinyal, bunyi, ataupun kilauan. Praktikum ini tentang pembuatan alarm banjir. Peluit Banjir berfungsi untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir. Cara kerjanya menggunakan sensor air hujan angin dan akan memberi sinyal apabila debit air hujan abu nan merosot sudah melebihi batas. Rangkaian listrik adalah ikatan komponen-suku cadang elektronika yang dirangkai dengan sumber voltase menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu pertalian listrik belaka dapat bergerak takdirnya rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan longo. Rangkaian listrik ada dua macam yaitu rangkaian listrik melenggong dan rangkaian setrum terpejam. Rangkaian listrik melenggong adalah rangkaian listrik yang mempunyai ujung-ujung pertautan. Sedangkan rangkaian listrik tertutup ialah relasi listrik nan tidak n kepunyaan ujung-ujung perpautan. Di privat rangkaian listrik terlayang ini persebaran listrik boleh bergerak mengikuti jenis satu rangkaian. Syarat dari rangkaian tertutup adalah bagaikan berikut – Rotasi listrik tetapi boleh mengalir dalam ikatan terlayang dari potensial tinggi ke potensial rendah atau dari saingan + ke tara -. – Menurut perjanjian, diseminasi setrum pada penghantar sehaluan dengan gerak tanggung + dan anti dengan gerak tanggung -. D. Anju-langkah pembuatan alat 1. Buatlah rangkaian listrik paralel antara giring-giring dengan lampu. 2. Buatlah saklar dari kaleng palagan dengan kaidah membuat dua biji kemaluan bundaran dan diberikanlubang ditengahnya sebagai tempat penerusan antara kabel dengan kaleng. 3. Buatlah bundaran semenjak sterofoam sesuai dengan besar bundaran yang dibuat terbit gangsa. 4. Tempelkan sterofoam tersebut pada pelecok satu bundaran perunggu. 5. Buatlah sebuah wadah air berpunca jambangan minuman dengan menggurdi bagian atasnya. 6. Pasang lampu dan bel lega kotak yang telah dibuat. 7. Rangkai semua alat menjadi satu kemudian tempatkan kaleng nan ditempelkan sterofoam pada asal botol dan kaleng nan satunya diikatkan di bagian atas botol. 8. Ujilah alat dengan menambat ke arus listrik. Saat lampu berkobar dan alarm berbunyi maka ketinggian air intern tarap bahaya. Suwindar Source